Lingkaranku sekarang penuh dengan orang-orang aneh yang entah bagaimana kami cocok. Dan justru karena sama-sama aneh akhirnya kami menemukan ruang aman yang di dalamnya kami biasa ngobrolin apa saja. Apa, saja.
Wanita bernama Icel ini, yang alisnya baru dibentuk paripurna hingga gak perlu pake pensil alis lagi, kebetulan juga adalah salah satu anggota dari Bucin-bucin Club di lingkaran kami. Sebenernya kalau mau di zoom out lagi, sebenarnya kami semua bergabung di dalam Club tersebut. Kami adalah tipe yang totalitas kalau sudah menyangkut investasi.
Dimana, sebenarnya hal itu juga tidak terlalu menguntungkan. Tau kan, investasi yang tidak tepat itu bukannya untung malah buntung. Nah, kami-kami ini, udah banyak makan garam dalam hal itu, tapi gak kapok-kapok. Bilangnya aja gak jatuh dalam lubang yang sama. Emang sih, gak di lubang yang sama, tapi di dalam lubang lain yang bentuknya sama. 🤣
Hanya saja, menurut aku pribadi, gak ada salahnya kok jadi Bucin (Budak Cinta : Red). Aku lebih suka menamainya sebagai Investasi jangka yang tidak terduga. Sebutan Bucin ini sebenarnya cukup mengganggu, karena, gimana pun juga gak melulu soal cinta aja yang ada dalam kepala ini, ya Tuhan.. kenapa harus dibilang diperbudak sih?
Nah, jadi, investasi jangka tidak terduga ini, yang selalu kami lakukan dengan intensitas yang berbeda. Sesuai dengan kemampuan dan karakter kami masing-masing. Karena bagi kami, kebahagiaan itu hanya bisa didapat dengan pertukaran setara. Karena dibalik kebahagiaan itu ada hal-hal yang memang harus direlakan, atau ada pihak-pihak lain yang terluka. Dan kita sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa untuk hal itu. Sebab gak semua bisa bahagia dalam satu lini waktu.
Jadi begitulah, pada akhirnya kami bangga bisa tergabung dalam Bucin-Bucin Club ini. Setidaknya, kami paham bahwa sesuatu itu diraih bukan hanya dengan menunggu, tapi juga mengusahakan.
Sekian. Dan terima anggota yg mau gabung dalam Klub Bucin kami.
📷 In frame : @icelfernandi
Komentar
Posting Komentar